Apr 23, 2019

Ini Kakakku

Umurnya sudah 39 tahun, tapi baru bisa menyelesaikan kuliah S1-nya hari ini. Sebenarnya, dia pernah kuliah di tahun 1998. Tapi, qadarallah, pada tahun 2000, Ibu kami, tulang punggung keluarga saat itu, meninggal.

Saat itu, aku baru kelas 3 SMP, dan adikku kelas 1 SMP. Kami 3 bersaudara menghadapi kondisi yang paling sulit dalam fase kehidupan kami.

Awalnya, kakakku tetap berusaha untuk menyelesaikan kuliahnya sambil bekerja untuk membantu kami di kampung. Tapi berat, tidak mudah bagi kami untuk melaluinya. Hanya sekian bulan setelah itu, kakakku memutuskan untuk berhenti kuliah.

Kakakku memilih untuk fokus bekerja. Penghasilannya disisihkan untuk kami, adik-adiknya di kampung, hingga alhamdulillah kami, adik-adiknya lulus SMA.

Saya lulus SMA tahun 2004, lalu menyusul kakak ke Jogja. Adikku menyusul setelah lulus tahun 2006. Kami berdua kuliah dan kakakku tetap bekerja untuk membantu kami. Tentu banyak cerita setelah itu, dan itu menjadi kenangan bagi kami.

Tahun 2007, kakakku menikah. Alhamdulillah, istrinya sangat baik dan pengertian. Gaji kakakku, suaminya, yang pas-pasan, kadang masih harus disisihkan untuk membantu kami.

Tahun 2008, saya lulus S1 lalu bekerja, tiga tahun setelahnya, adikku juga lulus lalu bekerja. Setelah itu kondisi kami mulai membaik. Tahun 2012, adalah titik baliknya.Tahun ini adalah tahun yang penuh dengan kebahagian bagi kami. Adikku menikah, aku lulus S2, dan yang paling membahagiakan… kakakku bisa kuliah lagi untuk mewujudkan cita-citanya yang tertunda.

Kami sangat bahagia…
Tapi.., tahun 2013, kakakku berhenti bekerja. Bersama istrinya, kakakku mulai membangun usaha sendiri. Iya, mereka memilih untuk tertatih-tatih lagi dengan tantangan kehidupan yang baru.

Ini cukup mendebarkan bagi kami adik-adiknya. Ya, kami hanya bisa berdoa, toh selama ini mereka sudah terlatih dengan kesabaran dan Allah pasti tidak akan menyia-nyiakan itu.

Enam tahun berlalu, bisnis kakak berjalan lancar. Alhamdulillah, kakak sudah punya rumah sendiri, kendaraan, kantor, dan cabang bisnis di beberapa kota: Dosen Jualan dan Mukena Distro.

Tapi bagi kami adik-adiknya, yang paling membahagiakan adalah bisa melihat kakak wisuda hari ini. Penantian dan pengorbanan kakak mendahulukan kami selama 21 tahun.., berakhir dengan kebahagian seperti ini. Sangat Bahagia. Terima kasih Kakak.
Share:

Mar 12, 2017

Antara Jilbab dan Kimia


jika kita tidak ingin baju kita terkotori bahan kimia, atau kulit kita terpapar bahan kimia,

jika kita tidak ingin paru-paru kita terhirup bahan kimia, atau kaki dan tangan kita terperciki bahan kimia,

sehingga dengan itu, kita gunakan safety lab terbaik, jas putih, sarung tangan, masker, dan googles..

maka sebenarnya.., yang lebih layak kita takuti adalah saat tangan, kaki, dan kulit kita terbakar oleh panasnya api neraka, maka lindungilah ia dengan hijab terbaik, hijab sempurna yg menutupi aurat..

sungguh, telah sama-sama kita tahu, api neraka lebih mengerikan dari bahan-bahan kimia itu..
Share:

Mar 9, 2017

Awal Berkenalan Linux

ini lanjutan cerita mas Adit...

Diam-diam, saya mulai meniru cara belajar mas Adit. Meski tidak pada semua kuliah, tapi setidaknya saya mulai punya banyak waktu selain cuma "ngurusi" kuliah. Waktu luang selain "ngurusi" kuliah, saya manfaatkan untuk belajar yang lain.

Saat itu, saya sudah semester 3. Mas Adit juga sudah berubah status. Dia sekarang jadi mahasiswa S2, sama seperti saya. Jadi, kami lebih sering ketemu di lab komputasi.

Oh ya.., lab komputasi tempat kami penelitian isinya Linux semua. Bahkan ada larangan menyalakan laptop sendiri jika OSnya masih Windows, apalagi jika Windowsnya bajakan. Bisa kena teguran dan dipermalukan. Haha..,

Tentu saja aturan itu membuat saya kesulitan. Maklum saja, saya pengguna windows dan sudah lumayan mahir.

Mau tidak mau, saya harus belajar Linux. Dari nginstall, ndandani, hingga menggunankannya. Alhamdulillah ada mas Adit yang mau mengajari. Maka mulailah saya beraktivitas di lab itu.

Tapi, itu hanya saya lakukan di lab. Di rumah (kost), laptop sy tetap menggunakan windows yang bajakan, termasuk microsoft officenya. Hingga suatu saat mas Adit tahu ttg itu. Dia tahu melalui putty yg saya gunakan untuk menghubungkan antara windows dan linux di lab. Haha..  orang pintar mau dikibulin, gw kalah..

Sejak itu, diskusi ttg software bajakan, mulai ramai di lab. Saya tidak berkutik menghadapi orang-orang pintar dan idealis di lab ini. Bahkan dengan pasrah, saya terima nasehat (baca: ceramah agama) mereka:

"Mas, kita inikan lagi belajar, lagi nuntut ilmu. Masa nuntut ilmu pake software bajakan, ngerjain tugas pake software bajakan, ngerjain tesis pake software bajakan. Trus besok, bikin surat lamaran pake software bajakan juga?"

Astagfirullah..., sy yg alumni UIN, dikenal alim oleh mereka, jenggotan pula. Kini sedang diceramahi oleh mereka yg alumni ITB, lebih muda, dan tidak keliatan lebih alim dari saya. Harga diri mana?!!,

Saya diam membisu, terpojok oleh kebenaran yang sudah tampak nyata. Hening. Lumayan lama. Hingga alhamdulillah hati saya tenang dan mau mengalah..

Sejak itu, saya belajar Linux bukan lagi karena keharusan di lab. Tapi karena saya ingin menghapus Windows bajakan di laptop saya dan menggantinya dgn Linux.

alhamdulillah :)

Share:

Mar 6, 2017

Perintah Dasar VIM Editor

Perintah standard pada Vim Editor :
  • vim nama-file adalah command untuk membuat file baru atau mengedit file. Apabila nama file belum ada, maka dengan perintah tersebut akan membuat file baru, apabila nama file suadah ada, maka perintah vim nama-file berfungsi untuk mengedit.
  •  i adalah command untuk mengedit file, cirinya akan muncul tulisan –INSERT– pada baris paling bawah. Artinya, Anda belum bisa mengedit file walaupun sudah mengetikan vim nama-file.
  • :w adalah command untuk save. Harap diperhatikan, setelah editing file apabila ingin menyimpan, keluar, (command-command di bawah ini) maka terlebih dahulu tekan Esc pada keyboard.
  • :w nama-file-baru adalah command untuk menyimpan file dengan nama berbeda (Save As).
  • :wq berarti write and quite, artinya menyimpan file dan keluar dari vim editor
  • :q! adalah keluar tanpa menyimpan perubahan

Share:

Gagal Install ChemCraft di Linux, Solusinya?

Kalo gagal karena ini

“./Chemcraft.sh: line 4: /home/$user/Chemcraft/Chemcraft/Chemcraft: Not a directory”.

Buka ChemCraft.sh, ganti baris ini

KYLIX_BIN=”/home/$USER/Chemcraft/Chemcraft/lib”

menjadi

KYLIX_BIN=”/home/$USER/Chemcraft/lib”

dan

/home/$USER/Chemcraft/Chemcraft/Chemcraft $1

menjadi

/home/$USER/Chemcraft/Chemcraft/ $1

Setelah itu save dan jalankan Chemcraft.sh

$ ./Chemcraft.sh



Share: