//Skip to content
- sebenarnya, tanpa ada UTS/UAS, dosen sudah mampu menentukan nilai akhir setiap mahasiswanya..
- karena itu, saat mengoreksi hasil ujian, dosen tahu, jawaban mahasiswanya karena mencontek atau karena mikir sendiri..
- jika mahasiswanya tidak mampu menyelesaikan soal ujian dgn sempurna, biasanya dosen akan sedih krn gagal #mengajari mahasiswanya....,
- tapi, dosen akan jauh lebih sedih, lagi jika tahu mahasiswanya memberi jawaban hasil contekan, sedih krn gagal #mendidik mahasiswanya
- dosen dituntut mengajari dan mendidik mahasiswanya..
- banyak hal, salah satunya mereka khawatir mahasiswa menganggap mencontek adalah hal biasa..., bahkan menjadi kebanggaan jika aksi mencontek tdk diketahui pengawas ujian...
- akan seperti apa negeri ini, jika sarjana yg lulus menganggap bahwa mencontek adalah hal yg biasa selama tdk ketahuan....
- untuk melanjutkan pendidikan S2, paling tinggi syarat IPK cuma 3.25..., itupun jarang, yg paling sering, kedewasaan mental ...
- untuk memperoleh beasiswa "bergengsi", paling tinggi syarat IPK cuma 3.50.., itupun jarang, yg paling sering, motivasi belajar ...
- untuk memperoleh pekerjaan "bergengsi", paling tinggi syarat IPK cuma 3.00.., itupun jarang, yg paling sering, integritas diri ...
- jadi jangan korbankan modal utama setelah lulus: kedewasaan mental, motivasi belajar, dan integritas diri hanya untuk IPK yg hampir tidak lagi bermanfaat...
- sumpah deh, orang pintar sudah sangat banyak, malah numpuk jadi pengangguran..., justru yg paling sedikit orang jujur...
- kuliah buat ngumpulin ilmu bukan ngumpulin dosa mencontek
- rejeki Allah yg ngasih, kalo mau dapat, ikutin aturan Allah..., insyaAllah berkah...
- nilai akhir semester ini diumumkan pada saat yg bersamaan Ramadhan datang...., hati nurani diuji, mau tersenyum dgn nilai bagusmu atau ....
- bertobatlah...
0 komentar:
Post a Comment