Feb 21, 2014

ttg Asisten Praktikum


  • praktikan masuk lab untuk belajar bukan untuk diuji !!
  • merupakan kekeliruan, jika asisten menganggap praktikum layaknya ujian, sehingga memilih “tutup mulut” dengan dalih: “biarkan praktikan berpikir sendiri!!”, ...... “biarkan praktikan nyari sendiri!!”,.......... “mereka kan harus mandiri!!”,
  • Asisten tidak mau menjelaskan ini dan itu meski praktikannya bertanya dengan memelas.
  • karena tidak pernah memperoleh jawaban dari asistennya, kebanyakan praktikan enggan bertanya lagi, memilih masa bodoh…., ngerti gak ngerti jalan terus...
  • Jadilah, praktikum hanya ramai dgn suara alat gelas yang beradu, pompa, atau canda tawa yang riuh..., bukan ramai dengan sharing ilmu antara asisten dan praktikannya.
  • harus diakui, kebanyakan kita tidak mampu memahami dengan benar penjelasan di buku atau referensi lainnya. Kalopun bisa, kebanyakan kita masih menyimpannya dengan ragu kecuali setelah memperoleh konfirmasi dari orang yang "ahli"… Inilah fungsi dosen dan asisten praktikum!!!
  • Sangat sering terjadi…, asisten ngotot memaksa praktikan mencari jawaban, padahal praktikan telah berpeluh keringat mencarinya hingga ujung dunia, tapi belum juga ketemu. Pada kondisi ini, tidak semua jawaban harus dicari (sendiri) oleh praktikan.., ada beberapa yang harus diberikan oleh asistennya.
  • praktikan yang bertanya karena sok aktif berbeda dengan praktikan yang bertanya karena rasa ingin tahu..., berbeda pula dengan praktikan yang bertanya untuk persiapan responsi.., dan berbeda pula dengan praktikan yang diam -enggang bertanya- karena tidak percaya sama asistennya!!
  • praktikan yang malas saat praktikum, bahkan tidak melakukan persiapan apapun…, terkadang disebabkan karena sakit, tidak enak badan, punya masalah keluarga, ribut dengan pacar, jenuh, bosan, atau mungkin tidak suka dengan asistennya
  • praktikan yang datang terlambat karena diluar kontrolnya sebagai manusia…., karena motor rusak, ketiduran, atau ada urusan mendadak.., berbeda dengan praktikan yang memang karena malas, teledor membagi waktu, masa bodoh, dll
  • nilai yang tinggi tidak selamanya memotivasi praktikan menjadi lebih baik.., demikian pula, nilai yang rendah tidak selamanya menyadarkan praktikan segera memperbaiki diri. Ada praktikan yg jadi malas krn nilainya terlalu bagus. Sebaliknya, ada praktikan yg justru semangat belajar kalo nilainya jelek.
  • Ramah, murah senyum, tidak kaku, dan berani bercanda…, mutlak bagi asisten praktikum..!!
  • jika praktikan melakukan kesalahan, maka siapapun asisten yang menghadapinya, hukum dan konsekuensi harus sama sesuai aturan yang disepakati.
  • Jangan sampai asisten favorit dipilih karena sikap lunaknya, dan asisten kejam dipilih karena sikap tegasnya.
  • Sikap lunak justru merusak wibawa dan integritas asisten di mata praktikan.
Share:

0 komentar:

Post a Comment