Feb 29, 2016

Rasa Ingin Tahu Saintis

Rasa ingin tahu adalah motivasi paling agung dan alami dalam sains. Itulah yang mendorong ilmuwan sejati dalam melakukan perenungan dan penelitian. Jadi, bukanlah tuntutan uang, bukan ketenaran, bukan kemanfaatan, bukan trend, bahkan bukan pula publikasi ilmiah yang mendorong para ilmuwan perintis jaman dalam membuka jalan bagi kemajuan umat manusia dewasa ini. Kita simak ungkapan Newton yang terkenal itu:

 “... I seem to have been only like a boy playing on the sea-shore, and diverting myself in now and then finding a smoother pebble or a prettier shell, whilest the great ocean of truth lay all undiscovered before me."
Dengan motivasi rasa ingin tahu, ilmu pengetahuan berkembang semakin luas dan semakin mendalam, menjangkau hal-hal luar biasa yang sangat mengagumkan yang tidak dapat kita perhitungkan dari semula, sehingga kita mampu bergerak menuju ke tengah luatan ilmu (meskipun kita tidak akan mungkin sampai di sana) serta mampu menyelam menuju kedalaman samodera ilmu yang disebut-sebut oleh Newton di atas (meskipun kita juga tidak akan mungkin sampai di sana).

Sebaliknya jika pengembangan sains hanya dimotivasi (lebih tepatnya dikebiri) oleh kebutuhan-kebutuhan hidup sesaat, maka seolah sudah ada batas bagi pengembaraan kita. Inilah yang akhirnya membatasi atau menghalangi kita untuk bergerak semakin ke tengah dan semakin ke dalam samodera ilmu. Akhirnya, kita hanya berada di pinggir, mungkin hanya sebatas di teluk sempit dan dangkal saja. Di sana kita tidak akan mendapatkan hal-hal luar biasa, yang mengagumkan, dan yang tak terduga.

Lebih parah lagi, kalau kemudian kita merasa sudah berada di samodera ilmu. Padahal samudera ilmu itu luas dan dalam, bukan sesempit dan sedangkal teluk itu. Mari kita bebaskan sains dari belenggu-belenggu itu, yang mengekang kreativitas kita yang menghalangi kita untuk sekedar menghilangkan rasa haus kita akan pengetahuan dan pemahaman.

Copy paste dari https://www.facebook.com/notes/jorg-rachide/ayo-bebaskan-diri-kita-dari-belenggu-belengu-yang-memasung-kita-dalam-sains/178531198844547
Share:

0 komentar:

Post a Comment